Suakarya web.id-Batam- Dalam rangka bulan suci Ramadhan. untuk mempererat tali silaturahmi bapak wali kota Batam, Amsakar Ahmad dan wakil wali kota Batam, Li Claudia. Mengadakan buka puasa bersama di kediaman pribadi pak Amsakar Ahmad yang di hadiri juga bapak gubernur Kepri dan wakil gubernur kepri. Serta Kapolres barelang, Kombes pol Heribertus Ompusunggu,S.I.K. M.Si. Serta anak Yatim piatu, pemuka masyarakat dan lapisan masyarakat.
Dalam acara tersebut, saat memulai acara hingga berjalannya acara semuanya kelihatan kondusif dan baik. Sampai pada saat waktu berbuka puasa seluruh undangan dari berbagai lapisan masyarakat yg berada di pengambilan makan berbuka saling berdesak-desakan di antrian.
hingga pada saat makan buka puasa ada seorang ibu (MS) membawa anak kecil (balita) dan suami nya yg kecopetan hp jenis Oppo Reno 13f di dalam tasnya yg kebuka (di buka orang)saat antri ambil makanan berbuka.
Pada saat ibu(MS) dan suaminya tersadar benar hp nya hilang. Di tasnya yg di buka orang (di copet) saat antri ambil makanan berbuka puasa.
Kebetulan pada saat mereka makan (berbuka puasa) mereka makan duduk tidak jauh dr rekan2 media dan kita melihat. Ibu dan suami nya kelihatan panik dan sedih sehingga kita para media merasa simpatik dan kasihan ke ibu(MS) dan bertanya “kenapa bu?” lalu ibu (MS) dan suaminya memberi tahu kepada kita media (wartawan). Sehingga kami media (para wartawan) merasa kasihan dan membantu ibu (MS) dan suami nya untuk melapor ke polisi dan pamong praja yg berjaga di lokasi tempat buka puasa bersama. Di perumahan KDA Batam center.
Saat kita masih berbincang ingin melaporkan ke pos di dampingi salah satu teman media. Ada seorang oknum pamong praja(satpol PP) berinisial (RS) yang berjalan tidak jauh dari posisi kami dan korban. lalu rekan kami Dewi melaporkan kepada petugas tersebut. Tapi jawaban nya sangat di sayangkan. Buat kita para media dan korban yg lagi kehilangan Handphone sangat kecewa dan sedikit emosi mendengar jawaban dari oknum satpol PP (RS) tersebut dengan santai petugas tersebut menjawab (makannya di jaga barangnya masing2 biar gk hilang) untung gak suami/istri yg hilang lalu tertawa. Bukan menerima laporan dan memberi solusi tetapi malah mengejek dan memperamaikan orang yg lagi di timpa masalah. Sehingga saya bicara lantang “he..!! petugas gak boleh macam itu bukan kau layani malah kau buat macam main-main orang musibah “. Saat itu juga petugas satpol PP itu langsung pergi berjalan menuju ke arah pintu masuk dan tidak mau kompirmasi dan merasa tidak bersalah memperlakukan masyarakat seperti itu.
Selanjutnya rekan2 media menyarankan, agar di dampingi rekan dewi dan beberapa rekan media agar ibu dan suaminya melapor ke MC yg ada di podium Untuk mengumumkan agar di siarkan. Mana tahu siapa yg menemukan atau mengambil mendengar dan mau mengembalikan. Karna suami korban saat cek di signal wifi nya masih di seputaran lokasi berbuka puasa bersama. Sampai-sampai kita para media merasa kasihan dan berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada tuan rumah(Pak Amsakar Ahmad) mana tau beliau iba mau membantu ibu dan suaminya tersebut. Tapi hingga acara tersebut selesai(tinggal sebagian orang), hingga semua kursi di kemas dan lokasi di bersihkan mereka(ibu dan suaminya)duduk di depan rumah pak Amsakar Ahmad, persisnya di samping panggung acara menunggu dengan sedih dan berharap ada yg membantu atau mengembalikan hp nya. Tapi tak ada yg orang sekeliling merespon keadaan mereka hingga mereka pulang dengan rasa sedih dan kecewa. Marna keterbatasan rekan2 media menyarankan buat laporan polisi aja di Polsek setempat dan para media akan membatu sebisanya.
Kami dari para media dan masyarakat menyayangkan dalam acara orang no 1 di kota batam yg di hadiri para petinggi daerah dan pengusaha memiliki layanan dan keamanan yg sangat minim bagaimana layanan ke masyarakat saat di lapangan kalau di kediaman orang no 1 batam aja seperti ini dan bagi yg merasa menemukan/mengabil hp ibu tersebut mohon di kembalikan. Korban tidak akan menuntut hukum malah akan memberi imbalan.
Komentar